Senin, 19 Desember 2016

2a. Vihara Buddhagaya Watugong

2a. Vihara Buddhagaya Watugong
Vihara adalah tempat beribadah agama Budha. Kita boleh masuk kesini walaupun non-budhis, (tapi tetep ingat, harus tetap RESPECT dan menghormati tempat ibadah agama lain, seperti memakai pakaian yang pantas, tidak teriak keras", melepas sendal ditempat yang ada tulisan harus lepas alas kaki, dll)

Vihara ini terletak di daerah Banyumanik. (sekitar 17-20 km dari pusat kota Semarang)
Sebelum masuk ke dalam komplek vihara, kita akan diminta mengisi buku tamu dan alasan kunjungan (formalitas) serta sumbangan sukarela (boleh kasih / ngga tergantung niat dari hati. Ga ngasih juga tetep boleh masuk.. hehehe... )

Disebut juga sebagai vihara watugong karena disini ada watugong. Watugong adalah batu yang berbentuk Gong secara alami. Bentuk batu nya seperti ini :



Komplek vihara ini terdiri dari 2 bangunan besar utama, yakni Dhammasala dan Pagoda Avalokitesvara
Dhammasala adalah suatu gedung 2 lantai yang berbentuk kotak yang sangat besar, yang di dalamnya ada patung Budha berukuran besar dan mungkin umat budha bersembayang disini. Diluar nya terdapat selasar dengan lebar sekitar 5 meter yang dibatasi oleh pagar dengan ukiran-ukiran penjalanan hidup manusia dari lahir-muda-tua-dan mati.Suasana di dhammasala ini sangat tenang sekali dan cocok untuk bermeditasi.







Sedangkan Pagoda avalokitesvara adalah bangunan pagoda berlantai 7, dengan total ketinggian 45 meter. (Diakui sebagai pagoda tertinggi di Indonesia sampai saat ini (Des 2016))



Menurut saya pribadi, yang menarik disini adalah
1. bangunan Pagoda Avalokitesvara. Mungkin karena di Indonesia jarang sekali terlihat pagoda, jadi begitu ketemu bangunan seperti ini, jadi penasaran.
2. Batu berbentuk gong (watugong) karena bentuk batu nya cukup unik

Hal yang bisa dilakukan disini :
- Berdoa (untuk yang beragama Budha)
- Berfoto-foto
- Merenung dan bermeditasi (siapa tahu dapet pencerahan).


Tempat ini sangat aman. Karena waktu itu tas saya cukup berat dengan barang bawaan, Saya taruh tas saya di tengah lapangan (tepat di depan Dhammasala), dengan pertimbangan lapangan mudah dipantau kemanapun saya berjalan. Hasilnya ga ada yang ngelirik tas saya, mungkin tempat ini dipenuhi karma baik, sehingga semua yang disini jadi bersih hati nya. Amin.





2a2. Museum Rekor Indonesia (MURI) tapi tutup karena lagi ada renovasi => GAGAL



Tidak ada komentar:

Posting Komentar